1.Proses terbentuknya Polis-polis di Yunani Kuno
Sejarah
polis-polis Yunani dibagi kedalam tiga
periode, periodisasi ini dihitung dalam ratusan tahun. Periode pertama sampai dengan 800 SM adalah zaman pembentukan
negara-negara kota. Orang-orang Yunani mengkonsolidasikan kontrol mereka atas
wilayah-wilayah yang diperoleh dari orang-orang Angea. Periode kedua yaitu dari 800 SM sampai 600 SM merupakan abad
kolonisasi, dimana polis-polis itu mulai cukup kuat untuk mengadakan program
ekspansi ke lur negeri secara ambisius.
Periode ketiga yaitu dari 600 SM sampai 400 SM adalah zaman kejayaan
Polis-polis dimana peradaban Yunani
mencapai puncak keemasan. Dalam periode ini perkembangan ekonomi, sosial dan
politik mencapai puncaknya. Periode terakhir setelah 400 SM, Yunani mengalami
kemunduran yang sangat drastis dibidang politik. Pada pertengahan kedua sekitar
abad 4 SM, polis-polis di Yunani kehilangan seluruh kemerdekaannya dan menjadi
bagian dari Kerajaan Macedonia yang diperintah oleh Iskandar Agung. Dua abad
berikutnya polis-polis jatuh ketangan kekuasaan Kekaisaran Romawi.
Polis
atau Negara Kota adalah wilayah-wilayah yang pada masa kini kurang lebih
seperti Negara Bagian ataupun provinsi dengan Negara induknya Yunani.Pada
awalanya daerah-daerah di Yunani kuno hanya berupa koloni-koloni Kecil yang
saling menaklukkan.Hingga pada akhirnya Koloni-koloni penakluk ini mulai
menyatukan wilayahnya dengan koloni-koloni taklukan tersebut.Penyatuan ini
merupakan cikal bakal terbentuknya Polis-polis di yunani kuno. Pada sejarah
Yunani Kuno terdapat tiga Polis yang terkenal yaitu Athena,Sparta dan Thebes. Namun
polis yang berpengaruh besar di Yunani pada masa itu adalah Athena dan Sparta.
2.Perbedaan Polis Athena dan Sparta
Bangsa Sparta adalah orang-orang yang senang sekali perang dan suka
menaklukan daerah-daerah di sekitarnya, dengan kata lain Sparta menerapkan
sistem militer didalam sistem Pemerintahannya. Pertama mereka menaklukan
Messenia, lalu Arkadia, Argos, dan dengan demikian menjadikan Sparta berkuasa
di Peloponnesos. Sparta menerapkan sistem oligarki,
dengan dua raja yang saling berbagi kekuasaan, lima efor(ephor) atau penasehat
yang memegang kekuasaan cukup besar.
Peta
Kekuasan Sparta
Sedangkan Sistem pemerintahan Athena adalah demokrasi,
di mana setiap warga negara terlibat langsung dalam aktivitas pelaksanaan
politik, seperti pembentukan kebijakan publik serta pelaksanaannya. Kehidupan
di Athena berbeda dengan di Sparta. Jika warga Sparta mempunyai kewajiban
untuk tugas-tugas pemerintahan dan pertahanannegara maka warga Athena
dalam suasana demokrasi memilikikemerdekaan berpikir, berpendapat
serta maju dalam bidang politik,ekonomi, seni pahat, seni bangunan
maupun seni sastra.
Athena mengalami evolusi pemerintahan
yang sempurna semula golonganaristokrat(bangsawan) mengesahkan kekuasaan oligarkhi(pemerintahan
di tangan sekelompok orang). Kemudian beralih kesistem pemerintahan tirany
(pemegang kekuasaan di tangan satu orang yang berkuasa penuh)kemudian
berubah lagi menjadi sistem demokrasi. Athena terbagi menjadi 100 deme atau
wilayah pemerintahan lokal (dalam beberapa hal dapat disamakan dengan kabupaten
pada masa kini) yang dipimpin oleh perwakilan warga dan mayor yang dipilih.
Deme mengatur urusan-urusan lokal kerumahtanggaan,
mengumpulkan pajak-pajak tertentu untuk pemerintah pusat, melaksanakan
proses hukum terhadap beberapa persoalan kecil, dan mengawasi daftar
kewarganegaraan. Selain itu deme menjadi unit-unit pemilihan untuk memilih
nominasi kandidat Dewan, hakim atau juri di pengadilan.
Peta Kekuasaan Athena
permisis bolehh ngambil datanya kaaannnn
BalasHapusheheh :)
wihhh
BalasHapus